RSS

Mursi yang saya kenal



Oleh : RIZAL DZIKRI

Mursi yang saya kenal adalah orang yang mandiri. Sejak kecil ia sudah dilatih dengan hidup keras. Hari-hari kecilnya ia habiskan dengan sedikit bermain namun banyak belajar dan bekerja.
Mursi yang saya kenal adalah pemimpin yang baik.  Sejak  ayah Mursi meninggal, ialah yang menggantikan peran ayahnya dalam keluarga. Sebagai anak pertama ia membiayai sekolah lima orang adiknya. Ia tumbuh menjadi laki-laki yang disegani banyak orang. Rakyat menghormati Mursi sebagai pemimpin jujur dan selalu berusaha menjalankan amanat yang diberikan padanya.
Mursi yang saya kenal adalah orang yang religius. Mursi tak pernah meninggalkan salat lima waktu, terutama salat berjamaah. Ia kerap menjadi imam bagi pegawainya sendiri dan pejabat istana. Dan Mursi adalah presiden pertama yang hafal Al-Quran. Tak hanya Mursi saja yang hafal Al-Qur’an, tapi istri dan kelima orang anaknya juga hafal Al-Qur’an.
Mursi yang saya kenal adalah orang yang cerdas. Mursi menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di kampung Al-Adwah. Ia kemudian kuliah di Fakultas Teknik Universitas Kairo. Ia termasuk mahasiswa yang cerdas, hal itu dibuktikan dengan kemampuannya lulus dengan predikat cum laude. Setahun berikutnya Mursi mengikuti wajib militer, kemudian ia melanjutkan pendidikan magisternya di universitas yang sama dengan jurusan Teknik Metalurgi, dan ia diangkat menjadi asisten dosen. Setelah berhasil memperoleh gelar magisternya, Mursi kemudian melanjutkan program doktoral di University of Southern California, Amerika Serikat.
Mursi yang saya kenal adalah pemimpin yang sederhana. Setelah ia lulus program doktoral di US, ia mengajar di sebuah perguruan tinggi di sana dengan gaji yang besar. Namun, ia justru lebih memilih kembali ke negeri tercintanya, Mesir, untuk mengabdi. Saat kembali ke Mesir, Mursi menolak mengajar di Universitas Kairo dan memilih mengajar di Universitas Zagaziq di provinsi Syarqiah, menurutnya kebutuhan pengajar di Universitas Zagaziq lebih besar dibanding Universitas Kairo. Ia digaji 1,2 juta per bulan dan tinggal di sebuah aparteman sederhana. Pun saat  diumumkan terpilih sebagai presiden  Mesir baru, yang dipilih melalui pemilu pertama yang bersih dan jujur pasca reformasi, Ia dan keluarganya menolak untuk tinggal di istana kepresidenan. Mereka mengatakan akan tetap menjalani kehidupan seperti biasa. Bahkan anak Mursi yang paling tua berkata “saya tidak tinggal di istana, karena istana kepresidenan adalah tempat bekerja bukan tempat tinggal”. Hal senada juga dilontar Najla, istri Mursi, “saya tidak suka dipanggil Ibu negara. Bagi saya tidak ada yang namanya Ibu negara, yang ada adalah ibu yang paling depan berdiri melayani rakyat”. Luar biasa, coba bandingkan dengan presiden dan pejabat di negeri kita, apa mau bersikap seperti itu?

Ikhwanul Muslimin
Tahun 1906 Hasan al-Banna dilahirkan. Saat itu Mesir masih dijajah oleh Inggris. Ketika revolusi Mesir dikobarkan pada tahun 1919, Hasan al-Banna yang saat itu masih berumur 13 tahun, sudah ikut dalam membela negara. Ia aktif berdemonstrasi dan ikut berorganisasi. Dalam pergumulan pemikiran melawan  serangan pemikiran filsafat Barat, Hasan al-Banna  membentuk Ikhwanul Muslimin, yaitu sebuah organisasi yang bergerak di bidang dakwah yang mengutamakan perwujudan dari sebuah amal perbuatan dengan mendirikan kelompok dai dan mencetak pemimpin-pemimpin bijaksana. Kesederhanaan dari Ikhawnul Muslimin telah menarik simpati banyak rakyat di Mesir dan dunia. Banyak cabang-cabang Ikhwanul Muslimin berdiri di berbagai negara, pemahaman mereka menyebar ke banyak negara. Bahkan pemikiran Ikhwanul Muslimin pun menjadi salah satu landasan ulama-ulama besar di Indonesia. Di luar Mesir, oraganisasi Ikhwanul Muslimin telah berkembang pesat dan mendapat dukungan dari pemerintah mereka, sedang di negeri Mesir sendiritempat berdirinya Ikhwanul Muslimin mereka dikucilkan oleh pemerintah dan dianggap musuh besar. Alasannya hanya satu, Ikhwanul Muslimin adalah penghalang bagi negara-negara Barat untuk menyebarkan ideologi  mereka.
Ikhwanul Muslimin telah berbicara lebih banyak dibanding dengan pemerintah saat itu, terbukti dengan ketidakmampuan pemerintah Mesir untuk melawan Zionis Israel yang menindas Palestina. Ikhwanul Muslimin berdiri paling depan untuk membantu warga Palestina. Mereka mengirimkan mujahid yang sangat banyak untuk membantu warga Palestina menghadapi Israel.
Sepak terjang Ikhwanul Muslimin telah menimbulkan guncangan besar bagi Israel. Para pejabat tinggi dari negara Barat yang kesemuanya adalah pendukung Israel secara resmi memohon kepada perdana menteri Mesir saat itu, Mahmud Fahmi Nuqraisy Basya, agar menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai oraganisasi terlarang. Dan Basya pun menyetujui permohonan tersebut. Sejak saat itu organisasi Ikhwanul Muslimin menjadi organisasi terlarang di Mesir. Terjadilah banyak penangkapan, pengasingan,pengusiran, penyitaan hingga pembunuhan.Namun, Hasan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin tidak pernah merencanakan pemberontakan dan penyerangan pada pemerintah.
Setelah terjadi penindasan besar-besaran pemerintah kepada Ikhwanul Muslimin, pemerintah kembali membekukan semua aset Ikhwanul Muslimin. Selain itu, semua anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap oleh pemerintah, kecuali pemimpin mereka, Hasan al-Banna. 20 hari sejak pelarangan Ikhwanul Muslimin, perdana menteri basya terbunuh, dan seperti dugaan, Ikhwanul Musliminlah yang dituduh membunuhnya.
Setelah kematian Basya, kursi perdana menteri digantikan oleh Abdul Hadi, yang ternyata lebih kejam dari Basya. Banyak percobaan pembunuhan dilakukan kepada Hasan al-Banna, namun berkali-kali gagal. Anehnya percobaan pembunuhan itu dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Setelah berbagai kegagalan percobaan pembunuhan pada Hasan al-Banna, akhirnya pemerintah berhasil menjalankan rencananya membunuh al-Banna. Saat itu Hasan al-Banna dan ditemannya hendak naik taksi di sebuah jalan yang sengaja dibuat gelap. Kemudian datanglah seorang laki-laki yang menembakkan pistol beberapa kali ke tubuh Hasan al-Banna dan temannya. Mereka berdua tertembak dan segera dilarikan ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, selagi menunggu kedatangan dokter, Admiral Muhammad Washfi masuk ruangan mereka  dan berkata “kalian belum mampus juga, hai penjahat”. Kemudian ia keluar. Ketika dokter datang, Hasan al-Banna menolak diobati dulu, ia meminta dokter untuk segera memeriksa temannya yang memiliki luka lebih parah. Setelah itu Admiral Muhammad Washfi masuk ke ruangan lagi dan memisahkan Hasan al-Banna dari temannya di sebuah ruangan tersendiri. Begitulah cara pemerintah membunuh Hasan al-Banna yaitu dengan memisahkannya di ruangan sendiri dan membiarkannya kehabisan darah.


Mursi dan Ikhwanul Muslimin
Merasa memiliki persamaan pemikiran, Mursi akhirnya bergabung dengan Ikhwanul Muslimin pada tahun 1979. Ia memulai kariernya dari bawah, dari aktivis di kantor cabang Zagaziq hingga menjadi penanggung jawab kantor Ikhwanul Muslimin tingkat provinsi. Kemudian ia dipromosikan menjadi anggota al-Irsyad IM, yang merupakan lembaga tertinggi IM. Mursi juga pernah menjadi anggota legislatif pada tahun 2000-2005 melalui jalur independen. Ia juga ikut serta dalam Front Nasional tahun 2004 yang menjadi kekuatan oposisi dengan pemerintahan Presiden Husni Mubarak yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun. Mursi juga berperan dalam pembentukan IAEA dan mendirikan koalisi Demokrasi untuk Mesir. Di era presiden Mubarak, Mursi sering ikut berdemonstrasi dan menyuarakan keadilan, oleh karena itu tak jarang ia keluar masuk penjara berkali-kali.

Mursi Menjadi Presiden
Komisi pemilihan Umum Mesir mengumumkan bahwa Mursi meraih 51,73 persen suara mengalahkan lawannya, mantan perdana menteri Ahmed Shafiq. Ini merupakan kejutan besar untuk dunia. Dimana Ikhwanul Muslimin yang selama ini dianggap fundamentalis dan selalu dikambing hitamkan, kini memenangkan pemilu Mesir dengan bersih. Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna, yang sering dimusuhi dan sering masuk penjara. Dengan konsistensi berdakwah dan membangun gerakan berdasar kebenaran, kini  telah menjelma menjadi singa si raja hutan.
Di kedepannya Ikhwanul Muslimin akan menghadapi berbagai situasi rumit seperti masalah Israel-Palestina, hingga konflik Suriah. Namun, konflik sebenarnya adalah, sekarang bagaimana menghadapi krisis ekonomi pasca revolusi. Kemenangan Ikhwanul Muslimin kemungkinan besar akan mendorong jaringan zionis internasional untuk mengisolasi Mesir secara ekonomi.

Akibat Mursi
Setelah diangkat menjadi presiden Mesir,  warga Palestina yang melewati perbatasan Gaza dan Mesir untuk berlindung hanya 300 orang. Namun, sehari setelah Mursi terpilih menjadi presiden, jumlah warga Palestina yang melintasi perbatasan menjadi 1300 orang per hari.
Permasalahan Palestina-Israel merupakan permasalahan serius bagi Mesir, juga bagi umat Islam. Dalam hal ini tampaknya Islam dan Barat berbeda pendapat. Bagi barat, perdamaian di Timur Tengah hanya dapat terwujud jika adanya pengakuan kedaulatan Israel. Sebaliknya, bagi Islam, kemerdekaan bagi Palestina tidak bisa ditawar-tawar lagi dan tidak ada pengakuan untuk sebuah negara ilegal seperti Israel.
Kebijakan Mursi ini semakin menggetarkan kekuatan Barat dan Israel. Mesir dianggap lebih berbahaya dibandingkan dengan Iran jika sampai jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Mungkin itulah mengapa perdana menteri Israel dan presiden Barack Obama buru-buru memberikan ucapan selamat kepada Mursi ketika ia baru saja diumumkan menang pemilu Mesir.


Kemana Mursi?
Peran Palestina dan Mesir untuk Indonesia
Pada 17 agustus 1945, Ir.Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Secara de facto, Indonesia sudah merdeka, Belanda dan Jepang tak lagi menjajah Indonesia. Namun, secara de jure belum, sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari negara lain.
Angin segar itu bernama Palestina. Ya, bangsa Palestina-lah yang pertama kali mengakui keberadaan Indonesia sebagai negara merdeka. (saat itu Palestina masih sebagai bangsa, belum negara). Dukungan Palestina ini diwakili  oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, seorang mufti besar Palestina, “pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ucapan selamat. Beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia kedua kepada Alam Islami.”
Beliau juga berkenan menyambut kedatangan delegasi panitia pusat kemerdekaan Indonesia dan memberikan dukungan penuh. Peristiwa bersejarah ini tidak banyak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga pejabat di negeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang pemimpin dan saudagar kaya Palestina yang sukarela memberikan seluruh uangnya di bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan ia berkata “terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia.”
Setelah Palestina, negara pertama yang  berdaulat mengakui keberadaan Indonesia adalah Mesir pada tahun 1949. Setelah itu banyak negara timur tengah yang mengakui kedaulatan Indonesia.
Di Balik Sebuah Perjuangan
Dukungan negara-negara Arab untuk Indonesia sangatlah besar. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk “Panitia Pembela Indonesia”. Mereka dengan gigih di lembaga PBB dan Liga Arab mendorong diangkatnya isu kemerdekaan Indonesia dalam pembahasan sidang tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris ke Surabaya pada 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur Tengah. Salat ghoib dilakukan di lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk mendoakan para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Di Mesir, ketika Agresi militer Belanda pertama, saat kapal Volendam milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata sampai di Port Said, Mesir. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir yang dimotori gerakan Ikhwanul Muslimin, menghadang kapal Volendam yang berupaya menyeberangi Terusan Suez. Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar kapal besar  dan sebagian mereka dapat naik ke atas dek. Mereka menyamar menjadi stirman, menarik keluar petugas-petugasnya dan membelokkan kapal Volendam ke arah lain. Melihat fenomena itu, majalah TIME (25 januari 1946) dengan nada minornya menakut-nakuti bangsa Barat dengan Kebangkitan Nasionalisme Islam di Asia dan Dunia Arab.
Melihat betapa besar usaha perjuangan mereka, semoga bangsa Indonesia tidak melupakan peran bangsa-bangsa Arab, khususnya Mesir dan Palestina dalam membantu perjuangan negara kita.

Apa yang harus dilakukan Indonesia?
Tanyakan pada diri kita sendiri. 




0 comments: