RSS

Harapan Untuk Mikrobiologi



Karya : RIZAL DZIKRI

Mikrobiologi kini telah berkembang sangat pesat. Dari yang dahulu hanya dimanfaatkan dibidang makanan, contohnya pembuatan tempe, kecap dan arak, sekarang hampir menjamah semua bidang kehidupan, seperti industri, bioteknologi, kesehatan, peternakan, pertambangan dan juga pertanian. Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pemanfaatan mikroorganisme. Dan sebuah data menunjukkan bahwa, sebenarnya mikroorganisme yang menguntungkan jauh lebih banyak daripada mikroorganisme yang merugikan. Anggapan banyak masyarakat yang menganggap mikrobiologi adalah hal yang berbahaya tentu tidak benar. Masyarakat kini harus memahami, bahwa kehidupan mereka sekarang dapat berkembang sejauh ini adalah berkat jasa perkembangan ilmu mikrobiologi.
Harapan saya untuk ke depannya adalah, saya ingin mikrobiologi menjadi sebuah ilmu yang terus mendukung kemajuan umat manusia, yang menyokong semua kehidupan manusia. Saya ingin banyak mikrobiologis (termasuk saya) yang menemukan berbagai penemuan baru. Ada begitu banyak mikroorganisme yang belum diketahui spesies dan kegunaannya. Nah, itulah sebuah tantangan baru, bagi kita mikrobiologis untuk terus meneliti dan menggali semua potensi yang ada di dalam setiap mikroorganisme, tiap sekresi yang mereka hasilkan dan asam amino yang mereka produksi pasti memiliki manfaat, hanya saja kita yang belum mengetahuinya.

Saya ingin, dengan mikrobiologi sektor pertanian Indonesia bisa maju, petani dan mikrobiologis hidup makmur. Mikrobiologi pertanian tak hanya menjadi program studi di fakultas pertanian namun bisa menjadi sebuah fakultas sendiri, tak hanya khusus untuk pertanian namun juga pertambangan, kesehatan, industri dan bioteknologi. Saya berharap, kesuksesan itu tak hanya di Universitas Gadjah Mada saja, tapi fakultas mikrobiologi juga dibuka di Universitas lain sebagai sebuah disiplin ilmu yang baru. Saya ingin akan ada banyak mikrobiolovers yang tertarik di bidang mikrobiologi. Jutaan manusia berbondong-bondong mempelajari ilmu tersebut. Dan juga tersedianya banyak lapangan pekerjaan untuk lulusan mikrobiologi, sehingga mikrobiologis hidup dengan sejahtera dan makmur. Aamiin. 

Keunikan Jurusan Mikrobiologi



Mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun memegang peranan penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Banyak sekali tipe mikroba di bumi. Kita hanya mengetahuinya tidak lebih dari 1% dari jumlah spesies mikroba di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di udara, tanah, dan air. Dalam satu gram tanah terdapat 1 miliar mikroba yang terdiri dari ribuan spesies.
Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Asia sudah memanfaatkan mikrobiologi, terbukti Di Jepang dan Indonesia,  pengolahan kacang kedelai  dengan menggunakan bantuan fungi, ragi, dan bakteri asam laktat, untuk membuat tempe dan arak. Di zaman sekarang, pemanfaatan mikrobiologi sudah jauh lebih maju dan berkembang, tidak hanya di bidang makanan saja tapi juga di bidang yang lain, contohnya produk antibiotik, proses menggunakan mikroba untuk pembuatan banyak jenis asam amino, nukleotida dan senyawa biokimia dalam jumlah besar (untuk industri), pengolahan minyak bumi, gas bumi, teknik genetika modern, bidang kedokteran, makanan, industri, lingkungan, bidang energi, biotekonolgi, pertambangan dan juga di bidang pertanian.

Karena saya berasal dari program studi mikrobiologi pertanian maka saya akan memfokuskan pemanfaatan mikrobiologi di bidang pertanian. Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah dan peternakan hewan, berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, penemuan obat-obatan pertanian, penemuan bibit unggul yang dapat meningkatkan produksi pertanian dan berperan dalam menemukan cara pemberantasan hama pertanian secara biologis
Tanah merupakan tempat hidup yang paling ideal bagi  mikroorganisme karena mengandung bahan organik, anorganik dan mineral yang berlimpah. Sebagian besar pertumbuhan tanaman tidak lepas dari mikroorganisme tanah. Tumbuhan dapat hidup jika didalam tanah terdapat asam amino. Asam amino ini berasal dari protein yang diuraikan oleh bakteri dalam tanah. Tanaman bisa tumbuh dengan baik jika mempunyai hubungan simbiosis mutualisme dengan mikroorganisme. Fungsi lain mikroorganisme tanah adalah menguraikan bahan kimia yang sulit diserap menjadi bentuk yang mudah diserap oleh tanaman. Mikroorganisme ternyata mengeluarkan suatu jenis zat yang berfungsi untuk memperlancar penyaluran hara dan air dari akar ke daun. Zat yang dikeluarkan mikroorganisme ini dapat membantu penyebaran air dan nutrisi di seluruh permukaan daun. Keadaan ini akan meningkatkan produktivitas tanaman, karena penyaluran air dan nutrisi dapat berjalan lancar.

Mikroba berguna sebagai komponen habitat alam mempunyai peran dan fungsi penting dalam mendukung terlaksananya pertanian ramah lingkungan melalui berbagai proses, seperti dekomposisi bahan organik, mineralisasi senyawa organik, fiksasi hara, pelarut hara, nitrifikasi dan denitrifikasi. Dalam aliran .pertanian input organik. Mikroba diposisikan sebagai produsen hara, tanah dianggap sebagai media biosintesis, dan hasil kerja mikroba dianggap sebagai pensuplai utama kebutuhan hara bagi tanaman.  Mikroba tanah dipandang sangat penting, sehingga menjadi salah satu indikator dalam menentukan indeks kualitas tanah. Semakin tinggi populasi mikroba tanah semakin tinggi aktivitas biokimia dalam tanah dan semakin tinggi indeks kualitas tanah. Mikroba perombak bahan organik  digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi sisa-sisa tanaman yang banyak mengandung lignin dan selulosa untuk meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah. Di samping itu, penggunaannya dapat meningkatkan biomasa dan aktivitas mikroba tanah, mengurangi penyakit, larva insek, biji gulma, dan volume bahan buangan, sehingga dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah.

Sagata Pesisir, Puisi Cinta Yang Indah




Karya : RIZAL DZIKRI

 "aku kembali terbayang dengan kampung halaman..."

Sepasang ilalang memandangi kita
Kelopak matanya bersinar seperti pualam
dalam ingatan yang berkelok-kelok
berenang ikan bersirip api
Di tepi sungai yang mengalirkan rindu-rindu
Kuterbangkan wahai engkau sajak baris bunga melati

Dimana kutinggal senja terakhir
Bising suara kendaraan lalu lalang diantara kita
Jam kota yang mendentang diam
Padamu aku masih tetap tersenyum wahai gadisku

Sepanjang bukit Pesagi
Aku masih ingat dimana kita menuliskan samsara pada kulit pohon
Kayunya keras, dan daunnya hijau
Beberapa fauna mengikuti kita
Menuju Danau Ranau yang mentelagakan air
Seperti sebuah tasbih seusai sembahyang
Aku akan selalu ingat tanah ini

Seberapa jauhpun aku pergi
Pasti akan kembali
Karena aku adalah mainan yoyo
Akulah seekor merpati yang terpancing merpati betina
Yang akan menghampiri kemana pun kau berada
Maka harus kusabdakan sekali lagi
Bahwa cintaku padamu telah sekeras gading gajah di Way kambas

Aku akan kekal, seperti letupan asap anak Krakatau
Biru laut membujur hingga Pulau Pasir
Menara Siger menyambut kita pulang ke kampung halaman
bunga-bunga november di tepi jalan raya
anak-anak bermain bola
dan ibu bapak menatap kita dengan ramah
kau tau, apa yang selalu kurindu selain dirimu?
Ya, itulah kota kita―Lampung sai elok1

Yogyakarta, 1 November 2013
Malam hari di kosan membayang kampung halaman


Keterangan ; 1. Sagata adalah puisi adat Lampung
                      2. sai elok artinya yang indah. Lampung yang Indah.





Refleksi Tentang Cita-Cita



Saat kecil aku sering ditanya, “kamu mau jadi apa?”. Dengan muka polos dan pemikiran yang masih sederhana, aku menjawab dengan mantap ingin menjadi polisi. Ya, saat masih kecil jawaban-jawaban seperti itu wajar,  namanya juga cita-cita. Tapi, sejujurnya saat itu aku belum tahu dengan detail bagaimana menjadi polisi, berapa biaya yang digunakan untuk sekolah dan lain-lain. Yang aku tahu hanya polisi itu keren memakai seragam, sepatu dan membawa pistol. Di hari berikutnya, ada orang bertanya padaku sewaktu aku masih kecil. “kamu ingin menjadi apa?” dengan masih polos sekali aku menjawab menjadi dokter. Sama seperti diatas, aku tak pernah memeperhitungkan masalah-masalah lain. Yang aku ketahui ya hanya dokter itu hebat bisa menyembuhkan orang, mamakai baju keren dan bisa menyuntik semua orang. Itu saja.

Jika di lain hari aku ditanya ingin menjadi apa, maka sangat wajar aku akan menjawab menjadi pilot, nahkoda atau bahkan presiden sekalipun. Sebuah masa kecil yang indah bukan. Ya, kita bisa menjadi apa saja seperti yang kita mau. Namun, dunia itu kadang tidak seperti yang kita harapkan saat kecil.
Saat mulai memasuki SD, aku mulai berpikir bahwa cita-cita menjadi polisi mulai tidak relevan lagi. Pertama, masalah biaya yang mahal. Kedua diperlukan fisik yang kuat dan yang terakhir adalah maraknya isu bahwa adanya kong-kalingkong dalam tes sekolah polisikabarnya anak yang memiliki kerabat atau keluarga serta memiliki duit banyak yang bisa mendaftar polisi. Maka, cita-cita menjadi polisi dengan terpaksa di kubur dalam-dalam. Beralihlah aku ke cita-cita menjadi dokter.

Saat menjadi murid SMP, aku kembali berpikir masih sesuaikah cita-cita menjadi dokter. Dilihat dari segi apapun profesi dokter adalah pekerjaan yang mentereng sama halnya dengan perjuangan untuk meraih titel dokter itu sendiri. diperlukan dana yang besar, serta otak yang cemerlang. Tak heran banyak anak yang sudah membayar guru les terbaik tapi tetap gagal dalam tes masuk kedokteran. Bukannya tidak mungkin bagiku, tapi alangkah lebih baik menjadi manusia yang sedikit relistis secara finansial. Dengan pemikiran ini, maka cita-cita menjadi dokter sudah tereliminasi.

Saat masuk SMA, pikiran dewasa mulai berkembang. Aku mulai berpikir adanya keterkaitan antara cita-cita dan realitas. Maka jawabannya adalah mencari jalan aman, yaitu menjadi guru.
Seiring berjalannya waktu, pendirianku  goyah. Isu-isu global yang meresahkan, banyaknya guru yang belum diangkat jadi PNS, serta gaji guru yang aman secara finansial belum membuatku puas. Ditambah lagi kabar adanya pasar bebas di tahun 2015 membuatku berpikir menjadi pengusaha adalah pilihan yang tepat.
Apapun jurusan yang akan aku ambil di universitas akan aku jalani, dan jadi pengusaha adalah kewajiban yang juga harus aku capai. Syukur-syukur aku bisa mengembangkan usaha sesuai bidang studi yang aku geluti, tentu itu adalah sebuah bonus. Aku percaya dengan apa yang aku pilih sekarang ini. Aku akan berusaha mencapainya, secepat mungkin dan setepat mungkin. Aku percaya. Aku bisa. Itu keyakinanku. Titik.
TMC, 27 Juni 2013