RSS

Misteri Uang Rp. 200



Kemarin malam, sebelum tidur aku membereskan buku-buku. Aku sibak-sibak, tiba-tiba terdengar bunyi klenteng. Suara uang receh jatuh. Uang itu menggelinding di lantai seolah miss Universe yang melenggak-lenggok di catwalk. Uang itu kemudian berhenti tepat dihadapanku. Aku ambil dan aku lihat, bagus sekali uang ini. Masih terlihat baru, walau sebenarnya uang ini dibuat tahun 2003, tetap saja ia masih baru. Masih bertahan tetap cantik walau terlintasi berbagai zaman.


Dalam hati aku ingin mengoleksi uang itu. Aku yakin, uangitu bukan sembarang uang receh. Dilihat dari penampilan luarnya yang bagus tentu membuat mata yang memandang jadi sumringah. Secara obyektif, uang tersebut hanya bernilai 200 rupiah namun secara subyektif, bagiku nilainya lebih dari itu.

Uang ini beda. Ia tangguh. Jelaslah bila orang-orang yang memilikinya adalah orang moderat, sejenis konglomerat. Kalau dari analisisku, mungkin dulu uang ini lama di bank. Saking lamanya tidak keluar dari bank, ia menjadi seperti baru, sedang temannya sudah keluar dan pernah digunakan. Uang ini kemudian suatu hari terpanggil  oleh pegawai bank. Kebetulan ada pengusaha besar yang ingin meminjam uang di bank, terjadilah transaksi anatara pengusaha dengan pegawai bank. Uang itu kini milik pengusaha. Namun, karena receh ia tetap jadi simpanan. Suatu hari, pengusaha itu bangkrut sehingga semua uang pada pengusaha diambil alih oleh investor, termasuk uang 200 rupiah tadi. Uang itu kemudian dibawa terus di dompet sang investor. Saat pergi ke Amerika, Jepang, Kanada, Singapura dan berbagai negara di dunia, uang itu tetap dibawa. Ia dijadikan sebagai alat tukar menukar juga di luar negeri. Misalnya saat sang investor sedang berada di Casino, ia mempertaruhkan semua uang yang ia bawa,  termasuk uang 200 rupiah tadi. Akhirnya sang investor kalah, dan uang itu menjadi milik orang asing. Dan begitu terus cerita perpindahan uang 200 rupiah tersebut, sampai pada akhirnya Robert T Kiyosaki yang memilikinya. Ia adalah bisnisman sekaligus investor yang masya Allah kayanya. Ia mengatakan, "aku doakan orang yang dengan senang hati menerima uang ini, akan menjadi orang sukses, menjadi pengusaha sukses melebihi aku", katanya. Aamiin.

Suatu hari, Robert merasa bosan dengan suasana kehidupan di Amerika. Kemudian ia memutuskan untuk liburan keliling dunia. Tempat yang ia jadikan wisata adalah negara Jepang, Eropa, India dan Uni emirat Arab. Namun, ia berpikir untuk mengunjungi Singapura, setelah puas di Singapura, ia mendengar katanya ada obyek wisata bagus di sebelah negara Singapura, yaitu Indonesia. Kemudian, Robert pergi ke Indonesia. Ia berlibur ke Way Kambas, Danau Ranau, Gunung Krakatau, Tabek Indah dan berbagai pantai di Lampung. Ia mengatakan Lampung memiliki potensi wisata yang bagus, namun sayang belum terawat dengan baik. Setelah ke Lampung, Robert ingin pergi ke tempat lain di Indonesia. Ia sudah bosan pergi ke Bali, Jakarta dan Lombok, jadi ia memutuskan pergi ke Yogyakarta. Robert mengunjungi Keraton Yogyakarta, kebun binatang gembira loka ( haha ), Taman Pintar, Benteng Vredenberg dan sesekali ia pergi ke shopping untuk membeli buku bekas (buset, nggak salah tu Robert beli buku bekas? haha..)

Robert merasa capek dan senang, tempat terakhir yang ia kunjungi sebelum pulang ke Amerika adalah Malioboro. Disana ia membeli gudeg dan segelas es teh, ceritanya ia mencoba makanan khas Yogya ini seperti layaknya orang biasa, walau akhirnya gudeknya tidak dimakan juga karena terlalu manis, manisnya melebihi teh manis itu sendiri. Saat sedang asyik duduk, Robert didatangi oleh musisi jalanan (bahasa keren dari pengamen). Ia suka mendengarkan lagu Indonesia kata Robert. Lagu yang dinyanyikan saat itu adalah lagu dangdut. Buka titik joss katanya.

Setelah lagu selesai, Robert dimintai uang. Ia mencari dompetnya. Kebetulan nggak ada duit receh,dolar semua, masih mulus-mulus. Ia kemudian mencari uang dengan nominal terkecil. Ah, ada. uang 200 rupiah.Uang itu kemudian diberikan kepada musisi jalanan. Musisi jalanan sebel karena ternyata Robert pelit.
Robert pun pulang. Ia menuju ke Bandara. Ia ke Bandara dengan memutar melewati Fakultas Pertanian UGM. Di depan fakultas Pertanian UGM ia berdoa, semoga orang yang mendapatkan 200 rupaih tadi bisa sesukses aku.Aamiin. kata Robert.

Karena kesal duit 200 rupiah itu kemudian musisi jalanan melempar jauh uang tersebut dan diterima oleh pengemis. Pengemis sangat senang dan ia membeli permendi warung. Di warung duit 200 ribu digunakan untuk kembalian orang yang berbelanja. Uang itu dibawa ibu-ibu. Dari ibu-ibu kemudian pindah ke Bapak-bapak, pindah ke pengusaha dan terus begitu sampai akhirnya sampai uang itu ditempat kasir pizza hut. Di pizza hut, Rizal sedang memesan pizza untuk dibawa pulang, nah ternyata uangnya kembali 200 rupiah. Saat itulah pertemuan antara uang 200 rupiah dengan Rizal. Ia menyadari bahwa  uang ini benar-benar berbeda,penuh dengan perjuangan.Perpindahan tangan, walau penampilannya masih baru. Semoga, setelah Rizal memeganga uang ini, Rizal menjadi pengusaha yang sukses. Aamiin.



0 comments: