Oleh : RIZAL DZIKRI
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berkembang sangat pesat. Hampir semua bidang kehidupan juga terimbas oleh
adanya perkembangan tersebut. Mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya dan
juga bidang pendidikan.
Kita tahu bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih carut-marut
dan metode pembelajaran yang digunakan juga masih sangat tradisional, yaitu
dengan metode guru berceramah di depan kelas. Sehingga murid hanya duduk diam
dan mendengarkan. Tidak ada interaksi atau keaktifan dalam proses belajar
mengajar. Padahal menurut para ahli, diyakini bahwa pembelajaran yang baik
adalah pembelajaran yang memacu siswanya untuk aktif berdiskusi dan memecahkan
masalah yang diberikan, dengan begitu ilmu yang diberikan guru tidak hilang
begitu saja seperti pada pembelajaran dengan metode guru berceramah di depan
kelas.
Ada metode baru pembelajaran yang efektif, efisien dan
mudah, yaitu “E-Learning” atau “Elektronik Learning. Elektronik learning
atau dalam bahasa Indonesia disebut pembelajaran elektronik adalah metode
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga
siswa tidak perlu datang ke kelas dan mendengarkan guru berceramah di depan.
Kehadiran guru tidak begitu berarti di sini karena peran guru telah digantikan
oleh aplikasi-aplikasi yang ada pada E-Learning. Banyak program yang diberikan
seperti materi yang bisa diambil dari internet, pengumpulan tugas lewat
internet, ulangan lewat internet dan lain-lain. Pembelajaran elektronik tidak
hanya terfokus pada teks saja, namun juga pada gambar, video, alat peraga
digital, audio dan sebagainya, sehingga siswa lebih senang dan mudah memahami
materi pembelajaran. Semua itu dapat diakses siswa di tempat manapun dan
kapanpun hanya dengan sekali klik melalui smartphone, komputer atau gadget
lainnya. Sungguh efektif dan efisien bukan?
Keuntungan
dari pembalajaran e-learning tersebut adalah pertama, penggunaan e-learning dapat menghemat waktu proses
belajar mengajar. Kedua, dapat
menekankan siswa untuk mencari sendiri tentang materi yang mereka butuhkan
sehingga siswa dapat lebih aktif. Ketiga,
dapat menghemat biaya pendidikan meliputi infastruktur, perlengkapan, dan buku.
Namun sayangnya, kemudahan dalam mengakses informasi dan komunikasi ini sering
kali disalahgunakan oleh siswa. Penyalahgunaan itu seperti membuka situs
dewasa, komunikasi disaat sedang belajar, bermain games dan lain-lain.
Sehingga, teknologi yang seharusnya digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan
guru dan siswa, justru menjadi faktor penghambat.
Metode guru berceramah di depan kelas kurang efektif karena
sistemnya tidak efisien. E-Learning
dapat menjadi penghambat pembelajaran karena sering disalahgunakan. Lalu
bagaimana caranya meminimalisasi kelemahaan kedua sistem tersebut dan
memaksimalkan keuntungan dari kedua metode pembelajaran tersebut?
Pengawasan dan bimbingan guru adalah solusinya. Dengan
pengawasan dan bimbingan, siswa dapat terkontrol dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam e-learning
peran guru harus tetap ada, namun fungsinya sedikit berubah, yaitu sebagai
fasilitator, penggiat dan pengontrol. Karena, selain bertugas mencerdaskan
siswa, guru juga bertanggung jawab dalam pembentukan karakter dan kepribadian
yang baik. Banyak sekali siswa yang memiliki ilmu dan penguasaan IPTEK tinggi
namun kepribadiannya kurang baik, maka di masa depan mereka itu akan menjadi
manusia yang menyelewengkan kepintarannya. Jangan sampai kita menciptakan
sistem seperti itu. Mari kita berusaha memajukan sistem pendidikan di
Indonesia. Melalui peran seorang guru dan perkembangan teknologi yang semakin
maju kita ciptakan manusia yang tak hanya berilmu namun juga ber-IPTEK tinggi
dan berkarakter. Untuk melaksanakan rencana tersebut, dibutuhkan kerjasama dari
berbagai pihak. Seperti pemerintah, masyarakat, swasta dan kemauan dari diri
kita sendiri untuk maju.
Peran pemerintah sangat penting dalam penyediaan sarana dan
prasarana. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan E-Learning. Hanya sekolah
yang memilki dana yang cukup besar yang mampu menerapkan sistem tersebut,
sementara sekolah di pedesaan yang masih belum terjamah teknologi informasi dan
komunikasi belum bisa menerapkan sistem tersebut. Pemerintah harus menyediakan
dana untuk membantu terwujudnya sistem tersebut. Peran swasta pun juga turut
berperan dalam penyadiaan sarana dan prasarana, seperti PT XL AXIATA Tbk, yang
dengan programnya “Indonesia Berprestasi”, telah memberikan kontribusi di
bidang pendidikan Indonesia. Diharapakan untuk kedepannya, PT XL AXIATA terus
berkontribusi untuk Indonesia, menciptakan manusia-manusia yang unggul
diberbagai disiplin ilmu dan IPTEK serta berkarakter baik. Terimakasih untuk PT
XL AXIATA Tbk. Hidup pendidikan Indonesia, untuk Indonesia lebih baik.
0 comments:
Post a Comment