Karya : RIZAL DZIKRI
"aku kembali terbayang dengan kampung halaman..."
Sepasang ilalang memandangi kita
Kelopak matanya bersinar seperti pualam
dalam ingatan yang berkelok-kelok
berenang ikan bersirip api
Di tepi sungai yang mengalirkan
rindu-rindu
Kuterbangkan wahai engkau sajak baris bunga
melati
Dimana kutinggal senja terakhir
Bising suara kendaraan lalu lalang
diantara kita
Jam kota yang mendentang diam
Padamu aku masih tetap tersenyum wahai
gadisku
Sepanjang bukit Pesagi
Aku masih ingat dimana kita menuliskan
samsara pada kulit pohon
Kayunya keras, dan daunnya hijau
Beberapa fauna mengikuti kita
Menuju Danau Ranau yang mentelagakan air
Seperti sebuah tasbih seusai sembahyang
Aku akan selalu ingat tanah ini
Seberapa jauhpun aku pergi
Pasti akan kembali
Karena aku adalah mainan yoyo
Akulah seekor merpati yang terpancing
merpati betina
Yang akan menghampiri kemana pun kau
berada
Maka harus kusabdakan sekali lagi
Bahwa cintaku padamu telah sekeras
gading gajah di Way kambas
Aku akan kekal, seperti letupan asap
anak Krakatau
Biru laut membujur hingga Pulau Pasir
Menara Siger menyambut kita pulang ke
kampung halaman
bunga-bunga november di tepi jalan raya
anak-anak bermain bola
dan ibu bapak menatap kita dengan ramah
kau tau, apa yang selalu kurindu selain
dirimu?
Ya, itulah kota kita―Lampung sai elok1
Yogyakarta, 1
November 2013
Malam hari di
kosan membayang kampung halaman
Keterangan ; 1. Sagata adalah puisi adat
Lampung
2. sai elok artinya yang indah.
Lampung yang Indah.
0 comments:
Post a Comment