Melawan arus memang
beresiko namun peluang untuk berhasil juga tinggi. Tapi melawan arus bukan
satu-satunya jalan untuk sukses. Banyak juga yang sukses dengan mengikuti arus
sungai. Sebut saja Dahlan Iskan. Menteri BUMN ini adalah seorang wirausaha sejati.
Namun siapa menyangka ternyata dulu beliau bukanlah seorang wirausahawan, dulu
beliau adalah reporter.
Karirnya menjadi
reporter telah membuatnya berpikir untuk membuat media massa sendiri, yang
sering kita kenal dengan Jawa Pos dan anak perusahaan lainnya. Ketika ia
memiliki perusahaan surat kabar Dahlan Iskan kemudian membuat perusahaan kertas
sendiri supaya biaya produksi percetakan lebih murah. Kemudian ia membeli
perusahaan perkebunan kayu sendiri dan begitu terus, kegiatan yang ia lakukan
selalu berkaitan atau bisa dibilang mengikuti arus air mengalir.
Dari reporter kemudian
membuat perusahaan surat kabar. Perusahaan surat kabar butuh kertas, ia membuat
pabrik kertas. Pabrik kertas butuh kayu, ia membuat kebun kayu sendiri.
mengalir seperti air.
Maka dari itu, banyak
yang bilang “hidup itu mengalir saja seperti air.” jujur, saya kok
kurang suka ya sama kalimat ini. Terkesan tidak ada usaha untuk maju. Air
mengalir ke barat ikut, air menuju sungai ikut, air mengalir lamban juga ikut
lamban. Kapan sampai di lautnya? Kapan bisa majunya?. Aku lebih suka kalimatnya
ditambahi menjadi “hidup itu mengalir saja seperti air tetapi arusnya harus
deras”
Nah, kalimatnya
sekarang menjadi lebih keren. Ada kesan mengikuti arus kebanyakan orang namun
harus lebih cepat dari orang lain supaya tidak tertinggal. Misalnya banyak
orang yang setelah lulus kuliah langsung kerja di perusahaan X. Sambil kerja di
perusahaan, kita juga mencari penghasilan lain, misalnya berdagang atau apalah.
Atau tunjukkan prestasi semaksimal mungkin. Pokoknya lebih dari yang lain.
dengan begitu, mengikuti arus pun juga bisa sesukses melawan arus. Jadi jangan
patah semangat, pintu kesuksesan datang dari segala arah dan datang kapan saja,
namun kita harus menemukan pintu dengan cepat supya tidak di dahului orang
lain. J
0 comments:
Post a Comment