RSS

Gondrong itu Pilihan





Rambutku menjadi ikal ketika sedikit panjang. Mirip Nicholas Saputra pokoknya, mukanya juga mirip. Ketika panjang rambutku jadi semrawut, tidak rapi jika dipandang. Sehingga sejak kecil aku tidak pernah memanjangkan rambut, begitu mulai panjang langsung aku potong.

Setelah menjadi mahasiswa, sekarang ini aku mencoba memanjangkan rambutku, sepanjang-panjangnya sampai aku ingin memotong rambut. Sampai sekarang, walaupun belum panjang tetapi sudah banyak teman-temanku yang protes meminta untuk menurunkan harga BBM. Maaf maaf, maksudku protes meminta untuk memotong rambut. Entah kenapa, padahal mukaku tetap kelihatan ganteng (menurutku). Rambutku tetap terlihat rapi (menurutku lagi). Penampilanku pun masih sangat keren (lagi lagi menurutku).

Beberapa hari yang lalu Ibuku menelpon, ia menanyakan aku sudah potong rambut belum. Aku jawab belum. Ibuku langsung menyuruhku memotong rambut.diamarah-marah ditelpon. Aku jawab dengan santai. “Bu, menggondrongkan  rambut itu pilihan. Dosen tidak peduli mahasiswanya berambut gondrong, gundul, pakai wig, beruban atau habis ke salon, dosen tidak peduli. Rambut gondrong juga tidak diatur dalam KUHP sebagai sebuah kriminal, juga tidak melanggar hak asazi manusia.  Gondrong itu pilihan. Gondrong itu seniman.”

Beberapa detik kemudian tut..tut..tut... Ibu mematikan telpon. Mungkin dia males dengerin aku ceramah. Yang jelas, aku akan tetap menggondrongkan rambut. Banyak kok artis keren yang rambutnya gondrong. Malah semakin gondrong semakin laku, pacarnya juga cantik-cantik. Kalau aku sih percaya aja kalau memang jodoh tidak akan kemana, pacarpun tidak akan kemana, kalau aku ganteng (menurutku) tetap bakal dapat cewek cantik. Hehe...

ini fotoku saat berada di candi Prambanan. Rambutnya belum terlalu gondrong sih, tapi sudah banyak yang nyuruh aku cukur. Padahal mau aku panjangin kaya mas Nicho hehe...  :)

0 comments: