RSS

Susahnya Menjadi Pejalan Kaki di Indonesia





Siapakah di sini yang masih suka berjalan ketika pergi bekerja, sekolah, atau saat bepergian? Pasti jarang. 99,99% penduduk Indonesia malas untuk berjalan ketika pergi sekolah, bekerja atau pergi ke tempat lain. Orang Indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, motor atau mobil. Sangat jarang orang yang menggunakan sepeda.

Orang Indonesia itu manja dan gengsi. Hampir setiap kepala keluarga memiliki sepeda motor, bahkan ada yang memiliki lebih dari satu sepeda motor. Punya uang atau tidak yang penting kredit motor. Punya uang sedikit digunakan untuk membeli mobil. kemanapun pergi bawa motor atau mobil, walaupun jaraknya sangat dekat.

Akibat banyaknya penggunaan kendaraan pribadi, kendaraan tumpah ruah di jalan. Macet. Banyak orang berebut jalan, saling mendahului, menyalahgunakan jalan kaki lima untuk lewat sepeda motor dan tidak memberi kesempatan penyeberang jalan untuk menyeberang.

Jangan heran kalau menjadi pejalan kaki di Indonesia, terutama yang tinggal di kota besar di Indonesia sangat susah. Untuk menyeberang jalan saja susah dan lama, harus mempertaruhkan jiwa dan raga karena tidak adanya zebra cross serta lampu lalu lintas untuk penyeberang jalan. Pengendara kendaraan motor tersebut pun acuh, asal ngebut, tanpa melihat kanan kiri depan belakang, akhirnya jika terjadi kecelakaan selalu yang disalahkan pejalan kaki.

Perlunya suatu fasilitas untuk penyeberangan yang aman dan tersebar di banyak titik supaya penyeberang jalan tidak was-was ketika menyeberang jalan. Polisi lalu lintas juga harus selalu patroli, jangan hanya dudukdiamsambil nonton tivi atau main komputer di kantor polisi. Pantau lalu lintas dong, bantu para penyeberang jalan terutama anak-anak sekolah dan orang tua. Polisi harus tertibkan pedagang-pedagang liar di trotoar dan jalan kaki lima. Bersihkan supaya trotoar dan jalan kaki lima dapat difungsikan seperti sedia kala, sebagai tempat berjalan pejalan kaki.

Aku jadi ingin tinggal di luar negeri, atau paling tidak merasakan bagaimana mayoritas penduduknya berjalan kaki ketika hendak pergi ke kantor, sekolah, ke pasar, ke Mall, ke restoran dan kemanapun mereka pergi. Kemudian mereka menggunakan jasa angkutan umum seperti bus kota, kereta dan angkutan umum lainnya. Aku ingin merasakan ratusan orang menyeberang jalan di satu titik seperti di Jepang, di perempatan jalan Kyoto. Aku ingin santai menikmati pemandangan kota sambil merefleksikan tubuh supaya ototnya kuat dan sehat. Aku ingin ramah dengan orang lain, bercakap-cakap dan saling menyapa dengan penjual sayuran, penjaga restoran dan warga sekitar. Aku ingin berpacu dengan pejalan kaki yang lain, deru langkah yang menghentak jalanan beradu dengan semangat di pagi hari. Aku ingin bisa menghirup udara bersih tanpa polusi kendaraan bermotor, dan suara bising dari mesin-mesin tersebut. Aku tak ingin lagi melihat kemacetan, orang-orang saling memaki dan menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan, memandangi mobil-mobil yang diam. Aku ingin bisa berjalan kaki ke manapun, kapanpun, dengan orang-orang yang aku sayangi J . Nice.

0 comments: